Renungan: Apalah Guna Jilbabmu, Jika Dadamu Kau Tonjolkan?


Renungan: Apalah Guna Jilbabmu, Jika Dadamu Kau Tonjolkan? Semakin lama Dunia ini semakin Tua, beribu-ribu macam ragam gaya pun akan bermunculan. Entah darimana asal muasal gaya atau trend tersebut. Kita sebagai Muslim dan Muslimah yang baik, seharusnya bisa memfilterisasi semua permainan Dunia ini.

Muslimah yang baik ialah Muslimah yang menutupi dan Menjaga Auratnya sebaik-baiknya dari pandangan orang lain. Mulai dari Ujung Rambut sampai Kaki, kecuali muka dan telapak tangan.

Muslimah yang baik adalah Muslimah yang selalu memakai Jilbab dengan baik dan terlihat sopan.

Jangan asal-asalan berjilbab. Dan juga kalau memakai Jilbab, harus dicocokkan dengan Pakaian yang anda pakai. Jangan memakai Jilbab jika anda mengenakan baju lengan pendek dsb. Jangan memakai Jilbab jika anda memakai pakaian yang Super Ketat.

Bagi Anda perempuan, pakailah Jilbab dengan benar. Kurang lebih seperti gambar dibawah.



Buat apa Jilbabmu kalau Payudaramu ditonjolin?

Kenapa? Apa ada yang salah dengan gambar gambar tersebut?

Ya Jelas ada yang salah, silahkan Anda perhatikan. Para Wanita pada gambar diatas memakai Jilbab asal-asalan.

Yaitu Mereka memakai Jilbab sekaligus Mengenakan Pakaian Ketat dan menonjolkan Payudaranya. Anda lihat sendiri Foto nya diatas.

Apakah ini yang disebut Muslimah yang baik? Tidak!

Terang saja, jika anda meniru seperti gambar diatas, sama sa!ja Anda merupakan golongan dari Syetan. Sama hal-nya anda juga ikut Mengundang hawa Nafsu para Lelaki yang Melihat Anda.

Bukankah Jilbab sebagai Simbol Kehormatan Identitas Perempuan?
Ya! Jadi mengapa Anda masih mengenakan Jilbab seperti di gambar? (ini bagi anda yang merasa saja). Kalau begitu anda sama saja sudah menginjak-injak Kehormatan Identitas Perempuan itu sendiri, yaitu kehormatan Anda juga sebagai seorang Wanita.

Nah, Saudari.... Sadarlah... Anda belum terlambat untuk merubah segalanya...

Jadilah seorang wanita yang dipandang lelaki sebagai wanita yang sedap dipandang mata... bukan sebagai hawa nafsu.
loading...